1. Teori Trait
Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah melekat dalam dirinya. Ada 5 karakteristik kepemimpinan yang utama menurut teori ini : yaitu percaya diri, empati, ambisi, control diri dan rasa ingin tahu.
Teori ini mengatakan bahwa anda dilahirkan sebagai emimpin dan bahwa kepemimpinan tidak dapat dipelajari.
2. Teori Situational
Teori ini menekankan bahwa kepemimpinan muncul dalam situasi yang berbeda untuk menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan lingkungan. Teori ini dikembangkan lebih dulu oleh Blanchard & Hersey (1976), yang mengatakan bahwa pemimpn perlu memiliki perbedaan untuk menyesuaikan kebutuhan dan maturitas pengikut, tidak ada cara yang paling baik bagi gaya kepemimpinan. Leaders perlu mengembangkan gaya kepemimpinan dan dapat mendiagnosa yang mana pendekatan yang sesuai untuk digunakan pada suatu situasi.
3. Transactional and transformational Leadership
Pertama kali dikembangkan oleh James McGregor Burns tahun 1978. dan kemudian dikembangkan oleh Bass dan lain-lain.
Kepemimpinan ini menggunakan pendekatan kepada bawahan dengan menukarkan sesuatu untuk yang lainnya (seperti menggunakan financial atau status insentif). Kepemimpinan transaksional berdasarkan pada pemikiran memberikan motivasi kepada bawahan melalu bentuk instrument seperti uang atau system reward. Bass et al (1987) berpendapat bahwa kepemimpinan transformasional adalah universal dan dapat diaplikasikan tanpa memperhatikan budaya, memberi semangat pada bawahan untuk lebih mementingkan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan transformasional lebih menkonsentrasikan pada pengembangan bawahan daripada pencaaian target (Kepemimpinan transaksional) dan dalam beberapa buku kepemimpinan transformasional sama dengan leadership berlawanan dengan kepemimpinan transaksional yang disamakan dengan manajemen.
Leadership dan perubahan
Kouzes dan Posner (1987) melakukan pengamatan dan menunjukkan bahwa ketrampilan kepemimpinan dapat dipelajari. Kouzes & Posner mengemukakan 5 langkah proses yang mana seorang leader dapat melakukan sesuatu :
a. Tantangan adalah proses mendorong orang lain berani mengambil risiko
b. Bersemangat untuk mencapai visi
c. Memungkinkan bawahan untuk bertindak
d. Menjadi model
e. Mendorong dan mendukung dengan hati
Penerapan kelima langkah ini memiliki arti bahwa seorang leader perlu untuk belajar bagaimana menjadikan timnya sebagai kekuatan yang positif
Leadership bagi asuhan kesehatan professional
Satu dari kesulitan memperlihatkan kepemimpinan pada asuhan kesehatan professional adalah banyaknya teori yang tidak dikembangkan dalam konteks asuhan kesehatan. Biasanya teori-teori dikembangkan dalam konteks bisnis dan kemudian diaplikasikan pada pelayanan kesehatan. Dan juga sebagian besar riset yang dipublikasikan mengenai kepemimpinan pelayanan kesehatan sedikit sekali menjelaskan kejadian-kejadian yang berdampak pada perbaikan perawatan pasien atau sasaran organisasi (Vance & Larson, 2002).
Keterbatasan dominansi diri dan pengaruh interpersonal
Drath (2001) memberikan satu kritik yang menarik mengenai teori leadership “Dominansi diri (teori trait dan kepemimpinan yag karismatik) dan pengaruh interpersonal (kepemimpinan transformative, kepemimpinan transaksional dan teori kontingensi)”.
Pengembangan leaders dan leadership : definisi pengembangan leadership
Yukl (1998) menjelaskan bahwa leadership dan manajemen adalah berbeda tetapi saling terkait. Wexley & Baldwin (1986) menguraikan bahwa pengembangan manajemen yang utama adalah sebagai edukasi dan pelatihan dengan menekankan kepada jenis-jenis pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan khusus yang akan diperoleh.
Mc. Cauley et al (1998) mendefinisikan pengembangan leadership sebagai perluasan sekumpulan kapasitas yang berhubungan dengan anggota organisasi untuk mengikutsertakan secara efektif dalam peran-peran dan proses-proses leadership. Keys & Wolfe (1988) menjelaskan bahwa proses leadership sebagai kemampuan sekelompok orang untuk bekerja bersama-sama penuh arti mengingat proses manajemen yang cenderung untuk menjadikan posisi dan yang berhubungan dengan organisasi secara khusus.
Pengembangan Kepemimpinan dan pemimpin yang efektif
Day (2001) membuat perbedaan antara Pengembangan Kepemimpinan dan pemimpin yang efektif
Pengembang leader ciri khasnya difokuskan pada kemampuan dasar individu dan ketrampilan, dan kemampuan dikelompokkan dengan peran-peran leadership secara formal. Sering yang berhubungan dengan perkembangan model menyangkut pembangunan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk membentuk model diri yang akurat agar mengikutsertakan perkembangan identitas dan sikap yang sehat (Hall & Seibert, 1992). Pengembangan leader kemudian memerlukan individu tersebut untuk menggunakan model dirinya agar berpenampilan secara efektif dalam berbagai peran.
Penekanan utama pada pengembangan leadership adalah membangun dan menggunakan kemampuan interpersonal (Day, 2001). Kunci aspek-aspek program pengembangan yang termasuk kesadaran sosial seperti orientasi pada pelayanan, empati dan pengembangan lainnya; ketrampilan sosial seperti membangun hubungan, kolaborasi, kerjasama dan manajemen konflik. Conger et al (1999) memperingatkan tendensi dalam organisasi untuk membiarkan pengembangan leadership menjadi ”proses yang tanpa rencana” dimana tujuan pengembangan tidak jelas, akontabilitas terhadap pelaksanaan dan terdapat kegagalan untuk evaluasi yang efektif.
Perbedaan antara pengembangan leadership dan pengembangan leader sebaiknya tidak membiarkan yang satu cenderung untuk dipertimbangkan melebihi yang lain. Pengembangan leader tanpa menghormati keterkaitan yang berhubungan dengan organisasi dan konteks sosial mengabaikan banyak literatur leadership dan sedikit untuk mempertinggi kapasitas organisasi.
Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah melekat dalam dirinya. Ada 5 karakteristik kepemimpinan yang utama menurut teori ini : yaitu percaya diri, empati, ambisi, control diri dan rasa ingin tahu.
Teori ini mengatakan bahwa anda dilahirkan sebagai emimpin dan bahwa kepemimpinan tidak dapat dipelajari.
2. Teori Situational
Teori ini menekankan bahwa kepemimpinan muncul dalam situasi yang berbeda untuk menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan lingkungan. Teori ini dikembangkan lebih dulu oleh Blanchard & Hersey (1976), yang mengatakan bahwa pemimpn perlu memiliki perbedaan untuk menyesuaikan kebutuhan dan maturitas pengikut, tidak ada cara yang paling baik bagi gaya kepemimpinan. Leaders perlu mengembangkan gaya kepemimpinan dan dapat mendiagnosa yang mana pendekatan yang sesuai untuk digunakan pada suatu situasi.
3. Transactional and transformational Leadership
Pertama kali dikembangkan oleh James McGregor Burns tahun 1978. dan kemudian dikembangkan oleh Bass dan lain-lain.
Kepemimpinan ini menggunakan pendekatan kepada bawahan dengan menukarkan sesuatu untuk yang lainnya (seperti menggunakan financial atau status insentif). Kepemimpinan transaksional berdasarkan pada pemikiran memberikan motivasi kepada bawahan melalu bentuk instrument seperti uang atau system reward. Bass et al (1987) berpendapat bahwa kepemimpinan transformasional adalah universal dan dapat diaplikasikan tanpa memperhatikan budaya, memberi semangat pada bawahan untuk lebih mementingkan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan transformasional lebih menkonsentrasikan pada pengembangan bawahan daripada pencaaian target (Kepemimpinan transaksional) dan dalam beberapa buku kepemimpinan transformasional sama dengan leadership berlawanan dengan kepemimpinan transaksional yang disamakan dengan manajemen.
Leadership dan perubahan
Kouzes dan Posner (1987) melakukan pengamatan dan menunjukkan bahwa ketrampilan kepemimpinan dapat dipelajari. Kouzes & Posner mengemukakan 5 langkah proses yang mana seorang leader dapat melakukan sesuatu :
a. Tantangan adalah proses mendorong orang lain berani mengambil risiko
b. Bersemangat untuk mencapai visi
c. Memungkinkan bawahan untuk bertindak
d. Menjadi model
e. Mendorong dan mendukung dengan hati
Penerapan kelima langkah ini memiliki arti bahwa seorang leader perlu untuk belajar bagaimana menjadikan timnya sebagai kekuatan yang positif
Leadership bagi asuhan kesehatan professional
Satu dari kesulitan memperlihatkan kepemimpinan pada asuhan kesehatan professional adalah banyaknya teori yang tidak dikembangkan dalam konteks asuhan kesehatan. Biasanya teori-teori dikembangkan dalam konteks bisnis dan kemudian diaplikasikan pada pelayanan kesehatan. Dan juga sebagian besar riset yang dipublikasikan mengenai kepemimpinan pelayanan kesehatan sedikit sekali menjelaskan kejadian-kejadian yang berdampak pada perbaikan perawatan pasien atau sasaran organisasi (Vance & Larson, 2002).
Keterbatasan dominansi diri dan pengaruh interpersonal
Drath (2001) memberikan satu kritik yang menarik mengenai teori leadership “Dominansi diri (teori trait dan kepemimpinan yag karismatik) dan pengaruh interpersonal (kepemimpinan transformative, kepemimpinan transaksional dan teori kontingensi)”.
Pengembangan leaders dan leadership : definisi pengembangan leadership
Yukl (1998) menjelaskan bahwa leadership dan manajemen adalah berbeda tetapi saling terkait. Wexley & Baldwin (1986) menguraikan bahwa pengembangan manajemen yang utama adalah sebagai edukasi dan pelatihan dengan menekankan kepada jenis-jenis pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan khusus yang akan diperoleh.
Mc. Cauley et al (1998) mendefinisikan pengembangan leadership sebagai perluasan sekumpulan kapasitas yang berhubungan dengan anggota organisasi untuk mengikutsertakan secara efektif dalam peran-peran dan proses-proses leadership. Keys & Wolfe (1988) menjelaskan bahwa proses leadership sebagai kemampuan sekelompok orang untuk bekerja bersama-sama penuh arti mengingat proses manajemen yang cenderung untuk menjadikan posisi dan yang berhubungan dengan organisasi secara khusus.
Pengembangan Kepemimpinan dan pemimpin yang efektif
Day (2001) membuat perbedaan antara Pengembangan Kepemimpinan dan pemimpin yang efektif
Pengembang leader ciri khasnya difokuskan pada kemampuan dasar individu dan ketrampilan, dan kemampuan dikelompokkan dengan peran-peran leadership secara formal. Sering yang berhubungan dengan perkembangan model menyangkut pembangunan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk membentuk model diri yang akurat agar mengikutsertakan perkembangan identitas dan sikap yang sehat (Hall & Seibert, 1992). Pengembangan leader kemudian memerlukan individu tersebut untuk menggunakan model dirinya agar berpenampilan secara efektif dalam berbagai peran.
Penekanan utama pada pengembangan leadership adalah membangun dan menggunakan kemampuan interpersonal (Day, 2001). Kunci aspek-aspek program pengembangan yang termasuk kesadaran sosial seperti orientasi pada pelayanan, empati dan pengembangan lainnya; ketrampilan sosial seperti membangun hubungan, kolaborasi, kerjasama dan manajemen konflik. Conger et al (1999) memperingatkan tendensi dalam organisasi untuk membiarkan pengembangan leadership menjadi ”proses yang tanpa rencana” dimana tujuan pengembangan tidak jelas, akontabilitas terhadap pelaksanaan dan terdapat kegagalan untuk evaluasi yang efektif.
Perbedaan antara pengembangan leadership dan pengembangan leader sebaiknya tidak membiarkan yang satu cenderung untuk dipertimbangkan melebihi yang lain. Pengembangan leader tanpa menghormati keterkaitan yang berhubungan dengan organisasi dan konteks sosial mengabaikan banyak literatur leadership dan sedikit untuk mempertinggi kapasitas organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar